Selasa, 08 April 2014

MAU HIDUP TOLERAN DAN HARMONI DI MANAPUN? JANGANLAH SEPERTI HANYA SEKEDAR GANTI KULIT


HIDUP TOLERAN DAN HARMONI

         Harapan indah dari saya kepada pembaca, dalam usaha memahami karya tulis berjudul :  "MAU HIDUP TOLERAN DAN HARMONI DI INDONESIA?''. Demikian sederhana susunannya sehingga benar-benar berbuah, bermanfaat besar bagi kepentingan kita bersama demi terciptanya kedamaian dan ketentraman hidup bersama di indonesia di antara kita anak-anak bangsa.
        
         Untuk mewujudkan harapan tersebut, maka disajikanlah prinsip-prinsip kepercayaan hampir semua umat beragama, adat istiadat, kebudayaan, Pancasila perekat bangsa  sehingga hidup bangsa dalam kepelbagaian ini tetap terpelihara.
           
         Terpeliharanya hidup bangsa dalam kepelbagaian  ini, di dasarkan atas  dua hal pokok mendasar yaitu penunjang hidup, Toleran dan penunjang hidup Harmoni yakni sikap Eksternal objektif dan internal objektif Rohaniah.

Sikap eksternal objektif menerima secara lahiriah sesuatu kenyataan dari sesuatu etnis sebagimana apa adanya. inilah namanya hidup Toleran

Sikap internal objektif  rohaniah menerima secara  Spiritual Rohaniah suatu kenyataan dari  sesuatu etnis  sebagimana apa adanya, mengenai suara rohaninya yang di taati dan dipedomani, bahkan kerap di lakukan Sharing oleh yang satu terhadap yang lain serta sekaligus terjalinnya persahabatan di antara meraka, ini namanya hidup Harmoni.

Orientasi istilah
               
        Guna dapat memahami istilah-istilah yang di jumpai di dalam tulisan ini, maka saya akan sampaikan penjelasan tentang term-term yang di pakai dengan seperlunya, sekalipun sebenarnya sudah lumrah serta sering di dengar di antara kalangan masyarakat dan buat kita semua, istilah-istilah yang di gunakan/ di pakai anatara lain :

Toleransi (tolerance)

         Kesiapan kehendak (wilingness) menginjinkan orang lain mengetengahkan buah pikiran; mengaminkan  dan mengikuti kebiasaan yang berbeda dengan diri sendiri; keseganan untuk ikut campur terhadap kemerdekaan berpikir atau orang lain berbuat.

Sifat atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayyan, kebiasaan yang lain tau bertentangan dengan pendiri misalnya agama, idiologi, ras dan sebagianya). 

         Harmoni : keselarasan, harmonis (selaras). 
Harmony : keteraturan aturan alat-alat musik, dalam kombinasi sedap didengar, mulainya lagu-lagu  di kumandangka; kombinasi peralatan (sarana musik)   yang di bunyikan secara teratur.

        Mental : berada dalam sanubari, atau di garap oleh sanubari; suatu mental berhitung berarti berhitung tanpa menggunakn paper atau pensl, ia merupakan suatu kekuatan. Mental Sabar artinya seorang menderita oleh suatu penyakit mental,

        Spiritual : berhubungan dengan hati sanubari (jiwa atau soul) tidak berhubungan dengan hal-hal material. Berhubungan  dengan Tuhan Allah atau hal-hal yang suci, kepercayan kita dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, hubungan antara manusia dengan Tuhan Allah.

        Perception (persepsi) merupakan aksi atau kekuatan pengamatan, perceptible sesuatu yang bisa diamati dengan mentak pendirian (senses).

       Appreciate : menetapkan nilai , mengerti atau bergembira penuh dalam jalan saudara yang benar.

       Analysis, pemisahan kedalam bagian-bagian pengujian secara teliti, memeriksa secara terpisah-pisah dilihat dari segala segi.

MENGAKU PERCAYA

         Suatu penghargaan agar seseorang yang mau menerima Kristus  sebagai juruselamtnya, maka kepadanya harus diberitahukan Injil sampai ia menjadi mengerti dan mengaku percaya. 
       Mengaku percaya yaitu oleh akuku sendiri, bukan oleh akunya orang-orang lain. melainkan oleh akunya aku sendirilah yang menyatakan demikian.

a.   secara Psikologis.  melalui akunya ia tampil dengan kegagahannya. Yang         mau ia tonjolkan adalah fisiiknya. Dalam bahasa inggrisnya di sebut Self
         memahami sendiri (Self Appreciation), penalaran sendiri (self reasoning),       pengamtan sendiri (self perception), penerimaan oleh diri sendiri (self             acceptance).
b.   Filosofis, kata filsuf Dhriyarkara "kata aku" aku satu-satunya yang lain.           Aku satu-satunya yang menerima dan menolak dengan rasio/akal sendiri,       bukan atas rasio/akal oranglain.

BETOBAT

        Sikap demikian sangat di harapkan karena niat aku sendiri meninggalkan segala perbuatan jahat tiu, dan bukan di bujuk oleh orang lain atas suatu janji harta duniawi/politik tertentu.

a.    pertobatan terjadi karena kesadaran akan perbuatan jahat yang melanda        hidup seseorang mau melepaskannya dan mau hidup di jalan yang benar.

b.    self repented terjadi semata-mata karena kemurahan Tuhan yang akan            memanggil dan hendak memakai dalam pelayanannya.

BERIMAN

        Beriman kepada Allah Bapa/Yesus Kristus/Roh Kudus Surat Ibrani 11, antara lain, maka :

  • menjadi yakin tentang apa yang kita harapkan dan menjadi pasti tentang apa yang kita tidak tetapkan sendiri.
  • kita melihat hai ini sesuatu yabg di komandokan sejak zaman dahulu.
  • dan dapat kita lihat kebesaran iman Nabi-nabi menurut kitab Ibrani. 

SIKAP/ETIKA

       Sikap/etika yang dibutuhkan, Tidak dibenarkan seperti ular. Seperti menjadi pemahaman orang percaya bahwa iblis itu menggunakan segala kesempatan  dan situasi untuk memecah hubungan manusia dengan Allah dengan menciptkan dosa, dalam hal ini bisa terjadi di kejadian 3 langkah perbuatan iblis yaitu : 

  • Iblis masuk ke dalam mulut dan hati ular untuk berbicara manis kepada manusia (hawa).
  • hawa tergoda oleh suara manis oelh iblis kepada manusia (hawa) sehingga ia melakukan pelanggaran, Peringatan perintah Tuhan.
  • Adam pun juga ikut melakukan pelanggaran  perintah TUHAN ALLAH.
  • karena Adam, Hawa dan Ular melakuka pelanggaran terhadap Hukum Tuhan maka manusia pertama jatuh ke dalam dosa.
  • Sekalipun ular tukar kulit namun mulutnya tetap menjadi sarana iblis dan berbisa mengeluarkan kata-kata yang tak terpuji dan baaik,
  • jdie kita harus hati-hati saat kita menggunakan kata-kata atau saat kita berbicara di hadapan umum, atau begitupun saat kita sedang berbicara kepada Tuhan Yesus (Berdoa), karena apa yang kita ucapan dan lakukan itu akan di pertanggung jawab kan di hadapan Tuhan Allah.

       Segala sesuatu yang kita perbuat entah baik maupun Jahat, kita akan pertanggung jawabkan di hadapan TUHAN ALLAH, TUHAN akan mengadili setiap perbuatan kita selama di dunia. 
        Sekarang Iblis menggunakan banyak cara-cara untuk menjatuhkan kita umat manusia yang percaya kepada Yesus, baik itu melalui media Jejaring Sosial, pergaulan di kalangan Remaja dan umum, baik sekalipun itu di gereja, jadie bagaimana supaya kita harus yakin dengan Iman dan percaya bahwa Tuhan yang saya sembah selalu ada dan takan pernah tinggalkan saya untuk saya di cobai oleh bentuk apapun, maka itu saya pesan untuk pembaca sekalian mari kita jaga hati, jaga sikap, dan jaga kekudusan, supaya hidup kita dimuliakan oleh Bapa yesus.,

Akhir dari ini saya simpulkan bahwa BILA MENGAKU PERCAYA BERTOBAT BERIMAN KEPADA YESUS JANGANLAH SEPERTI : HANYA SEKEDAR GANTI KULIT.